Honda Jazz GE8, generasi kedua dari Jazz yang dipasarkan di Indonesia dari tahun 2008 hingga 2013, masih menjadi salah satu hatchback bekas paling digemari. Kombinasi desain sporty, kabin lapang, mesin tangguh, dan biaya perawatan yang relatif terjangkau membuat Jazz GE8 tetap menjadi primadona.
Namun bagi calon pembeli unit bekas, muncul dilema klasik: lebih baik pilih versi matic atau manual? Keduanya punya keunggulan dan kelemahan masing-masing, terutama jika dilihat dari segi ketahanan, efisiensi, kenyamanan, dan nilai jual kembali. Artikel ini akan membedah tuntas perbandingan Jazz GE8 matic vs manual khusus untuk unit bekas berusia lebih dari 10 tahun.
Jazz GE8 hadir menggantikan generasi GD3, dengan tampilan yang lebih modern dan fitur lebih lengkap. Mobil ini mengusung mesin 1.5L i-VTEC (L15A), menghasilkan tenaga 120 PS dan torsi sekitar 145 Nm. Tersedia dalam dua pilihan transmisi:
Fakta bahwa Jazz GE8 belum menggunakan transmisi CVT menjadi nilai plus tersendiri bagi pecinta durability, karena torque converter dianggap lebih tangguh dibanding CVT yang sensitif terhadap perawatan.
Baca juga: Suzuki Karimun Bekas, Solusi Keluarga Muda
Transmisi Manual
Transmisi Matic
Kesimpulan:
Dalam jangka panjang, versi manual cenderung lebih tahan banting dan lebih murah perbaikannya.
Di sisi kenyamanan, tentu saja transmisi otomatis lebih unggul, terutama untuk pemakaian harian di kota besar yang rawan macet. Tidak perlu repot menginjak kopling membuat pengalaman berkendara lebih santai, apalagi jika digunakan oleh pengemudi pemula atau wanita. Sebaliknya, transmisi manual memberikan kontrol yang lebih penuh kepada pengemudi. Bagi sebagian orang, ini memberikan sensasi berkendara yang lebih menyenangkan, meskipun bisa melelahkan di kemacetan.
Soal konsumsi bahan bakar, GE8 dengan transmisi manual umumnya lebih irit karena tidak ada slip seperti pada transmisi otomatis, efisiensi energi menjadi lebih baik. Pada pemakaian dalam kota, GE8 manual bisa mencatat konsumsi 12–13 km/l, sementara versi matic berkisar 10–11 km/l. Di luar kota atau jalan bebas hambatan, keduanya bisa jauh lebih hemat, dengan manual unggul tipis di kisaran 16–18 km/l.
Jika teman Mocil tertarik untuk meminang series hatchback milik Honda ini, berikut adalah penawaran simulasi kredit yang Mocil berikan:
HONDA JAZZ 1.5L S AT 2009
TDP: Rp 17.578.400
Cicilan: Rp 3.105.000/bulan
Tenor: 5 Tahun
HONDA JAZZ RS AT 2011
TDP: Rp 24.911.600
Cicilan: Rp 3.628.400/bulan
Tenor: 5 Tahun
HONDA JAZZ RS AT 2014
TDP: Rp 28.308.400
Cicilan: Rp 3.493.900/bulan
Tenor: 5 Tahun
Catatan: Harga di atas bergantung pada lokasi unit, transmisi, tahun produksi, jarak tempuh, dan lain-lain. Cek selengkapnya di sini.
Sementara itu, biaya perawatan kedua tipe ini juga perlu dipertimbangkan. Perawatan transmisi manual relatif murah. Komponen seperti kampas kopling bisa diganti dengan biaya sekitar Rp2–3 juta (*bergantung pada tiap wilayah), dan biasanya hanya perlu diperiksa setelah pemakaian di atas 80.000 km. Di sisi lain, perawatan transmisi matic membutuhkan perhatian lebih. Oli ATF harus diganti dengan tipe khusus (Honda ATF-Z1 atau DW-1), dan bila ada masalah serius seperti kerusakan solenoid atau valve body, biaya perbaikannya bisa membengkak hingga Rp8–10 juta (*bergantung pada tiap wilayah).
Pilih GE8 Manual Bekas jika:
Pilih GE8 Matic Bekas jika:
Baca juga: 5 Kelebihan Kijang Innova 2014: Pilihan Tepat untuk Keluarga
Honda Jazz GE8, baik matic maupun manual, masih sangat layak dimiliki di 2025. Selama unit dirawat dengan baik dan dicek menyeluruh sebelum dibeli, mobil ini bisa menjadi teman harian yang irit, nyaman, dan menyenangkan dikendarai.
Jika teman Mocil mencari kepraktisan dan kenyamanan di jalanan padat, pilihlah matic. Tapi jika teman Mocil mengutamakan ketahanan, efisiensi, dan biaya servis yang minim, manual adalah jawabannya.
Ingat, mobil bekas yang baik bukan soal tipe transmisinya saja, tapi juga soal kondisi keseluruhan, perawatan sebelumnya, dan kecocokan dengan kebutuhan.