Tren jual beli mobil di Indonesia makin besar setiap tahunnya. Data GAIKINDO mencatat, pasar mobil bekas justru naik di tengah penurunan penjualan mobil baru. Banyak orang memilih mobil bekas karena harga lebih terjangkau dan proses lebih cepat.
Tapi di sisi lain, lonjakan transaksi online membuka celah bagi penipuan. Dari Facebook Marketplace, grup WhatsApp, hingga situs jual beli mobil, pelaku kini makin canggih memanipulasi identitas dan dokumen kendaraan.
Mocil.id merangkum beberapa kasus penipuan aktual di 2025 yang sempat viral, supaya kamu bisa belajar dari pengalaman para korban.
Awal 2025, Polres Pringsewu mengungkap kasus penipuan mobil bekas senilai Rp90 juta. Pelaku menggunakan modus segitiga, berpura-pura menjadi perantara antara pembeli dan penjual.
Uang korban dialihkan ke beberapa rekening berbeda agar sulit dilacak. Korban sempat mengecek mobil secara langsung dan percaya karena lokasi & pelaku tampak meyakinkan. Namun setelah uang ditransfer, mobil tidak pernah diserahkan.
Kasus lain terjadi di Banda Aceh. Korban membeli mobil lewat Facebook Marketplace dengan harga Rp148 juta. Ia sempat bertemu dengan “pemilik kendaraan” dan memeriksa mobilnya.
Namun setelah uang dikirim, penjual asli mengaku tidak pernah menerima pembayaran, sementara akun penipu langsung hilang dari platform.
Baca juga: Kalau HP Jadi Mobil Bekas, Bentuknya Kayak Apa Ya?
Seorang pria di Jaksel membuat akun jual mobil dengan foto-foto milik showroom lain. Ia mengaku bisa menawarkan harga miring jika pembeli transfer uang muka lebih dulu.
Korban mentransfer bertahap hingga puluhan juta rupiah, tapi mobil tak pernah datang. Setelah viral di media sosial, polisi akhirnya menangkap pelaku berinisial RES.
Kasus unik terjadi di Surabaya Barat. Pelaku yang dikenal sebagai “broker mobil” menawarkan harga tinggi untuk unit Nissan Livina.
Setelah mobil diserahkan untuk dicek calon pembeli, pembayaran tak pernah datang. Pelaku beralasan BPKB sedang dipinjam bank, lalu menghilang begitu saja.
| Modus Umum | Taktik Pelaku | Cara Menghindari |
| Profil palsu & akun “terpercaya” | Gunakan foto showroom / dealer besar | Selalu minta video call & verifikasi dokumen resmi |
| Transfer sebelum serah terima | Janji “mobil akan dikirim hari ini” | Gunakan escrow / rekening Bersama |
| Uang dipecah ke banyak rekening | Agar sulit dilacak | Cek nomor rekening di cekrekening.id |
| Dalih “mobil masih di leasing” | Untuk menunda serah BPKB | Cek keabsahan BPKB & pajak di Samsat |
| Harga terlalu murah | Memancing impuls beli cepat | Bandingkan dengan harga pasaran (Mocil.id) |

Baca juga: Kesalahan Umum Saat Jual Mobil Bekas yang Harus Dihindari
Pastikan STNK, BPKB, dan nomor rangka sesuai.
Semua unit yang terdaftar telah melalui proses verifikasi dan seleksi ketat.
Gunakan skema pembayaran bertahap atau rekening bersama.
Mobil murah tak selalu untung — bisa jadi jebakan.
Ini penting jika terjadi sengketa hukum.
Keamanan menjadi kunci agar ekosistem jual beli mobil di Indonesia makin sehat. Dengan semakin maraknya kasus penipuan, transparansi dan verifikasi bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Sebagai platform resmi, Mocil.id hadir untuk memutus rantai penipuan jual beli mobil, dengan fitur: