Mobil listrik Indonesia kini bukan sekadar soal energi bersih, tapi juga pengalaman berkendara yang semakin pintar dan nyaman. Beberapa fitur teknologi sudah mulai jadi standar, baik di model global maupun buatan lokal. Yuk, kupas bareng fitur-fitur apa saja yang sudah ada di unit listrik roda empat Indonesia.
Sistem konektivitas yang memungkinkan pemilik memantau dan mengontrol kendaraannya langsung dari ponsel. Beberapa model mobil listrik yang beredar di Indonesia kini sudah mendukung pembaruan Over-The-Air (OTA), sehingga perangkat lunak mobil dapat diperbarui tanpa perlu ke bengkel resmi.
Lewat konektivitas ini, pengguna bisa mengecek status baterai, mengatur jadwal pengisian daya, menyalakan AC dari jarak jauh, bahkan menemukan posisi mobil jika lupa parkir di mana. Fitur seperti ini jelas membuat pengalaman berkendara jadi lebih praktis, apalagi untuk pengguna di kota besar.
Baca juga: Perbandingan Mobil Listrik Indonesia di Pasar Bekas
Mobil listrik punya cara unik untuk menghemat energi: sistem pengereman regeneratif. Saat pengemudi melepas pedal gas, energi kinetik dari roda akan diubah menjadi listrik dan disimpan kembali di baterai. Ini membantu memperpanjang jarak tempuh sekaligus mengurangi pemakaian rem konvensional.
Sejumlah model menengah ke atas di Indonesia bahkan sudah dilengkapi mode One Pedal Driving atau i-Pedal, yang memungkinkan akselerasi dan deselerasi cukup dengan mengatur tekanan pada pedal gas saja. Di lalu lintas padat, fitur ini terasa sangat nyaman karena kaki pengemudi tidak perlu terlalu sering berpindah dari gas ke rem.
Teknologi Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) kini makin umum hadir di mobil listrik Indonesia terutama pada kelas menengah ke atas. Fitur ini meliputi Forward Collision Warning (FCW), Automatic Emergency Braking (AEB), Lane Keeping Assist (LKA), dan Adaptive Cruise Control (ACC).
ADAS membantu pengemudi menjaga jarak aman, tetap berada di jalur, dan mengurangi risiko tabrakan. Bahkan beberapa sistem sudah dilengkapi fungsi Stop & Go, yang bisa berhenti total lalu melaju kembali mengikuti arus lalu lintas. Teknologi ini sangat bermanfaat, terutama di perjalanan jauh atau saat macet panjang.

Kalau bicara mobil listrik, kebanyakan orang langsung terbayang desainnya yang futuristis. Dan memang benar, interior mobil listrik di Indonesia umumnya menawarkan kabin lapang dengan tata letak yang lebih fleksibel, berkat absennya mesin pembakaran konvensional.
Banyak model menawarkan layar sentuh berukuran besar, panel instrumen digital, material soft-touch, dan pencahayaan ambient yang bisa diatur warnanya. Beberapa mobil juga sudah punya wireless charging, sistem audio premium, kursi berpemanas, bahkan panoramic sunroof. Semua ini membuat perjalanan terasa lebih mewah, bahkan di segmen harga menengah.
Salah satu kekhawatiran calon pengguna mobil listrik adalah jarak tempuh. Namun kini, banyak mobil listrik di Indonesia sudah mampu menempuh lebih dari 300 km sekali pengisian daya, bahkan ada yang tembus 500–600 km (contohnya BMW iX xDrive50 dengan klaim 630 km sekali pengisian daya). Walaupun tentu hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi jalanan serta gaya berkendara pengemudi.
Jarak tempuh ini sangat memadai untuk kebutuhan harian di kota besar, bahkan untuk perjalanan antarkota dengan rute tertentu. Ditambah lagi, sistem manajemen baterai modern mampu menjaga suhu dan kesehatan baterai, sehingga performa tetap stabil meskipun digunakan dalam jangka panjang.
Ketersediaan lokasi pengisian listrik jadi concern utama. Pemerintah menargetkan 2.465 charging station (SPKLU dan SPBKLU) hingga 2025, naik dari rencana sebelumnya.
Mengutip Antara News, data dari PLN menunjukkan bahwa jumlah SPKLU meningkat lebih dari lima kali lipat sejak 2021, mencapai lebih dari 1.500 unit hingga Agustus 2024. Layanan charging di rumah juga melonjak hingga 14.000 pelanggan, ikut memperkuat ekosistem domestik EV.
Selain itu, pemain seperti Oyika turut membuka jalur baru: hingga Februari 2023, Oyika telah mengoperasikan 112 titik pertukaran baterai (SPBKLU) di wilayah Jabodetabek, dan berencana membangun SPKLU lain bersama PLN.
Disebabkan tidak memiliki mesin bensin atau diesel, mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen yang perlu dirawat secara rutin. Tidak ada oli mesin yang harus diganti, tidak ada filter bahan bakar, dan komponen seperti kopling atau transmisi konvensional juga tidak digunakan.
Namun, pemilik tetap harus memperhatikan kondisi baterai, sistem pendingin, dan perangkat kelistrikan. Pemeriksaan rutin di bengkel resmi tetap disarankan untuk memastikan semua fitur bekerja optimal dan baterai dalam kondisi sehat.
Baca juga: Mobil Listrik Indonesia: Cek Merek yang Jadi Incaran
Mobil listrik menawarkan pengalaman berkendara yang smart, aman, dan memberikan kenyamanan maksimal. Dengan fitur-fitur canggih yang terus berkembang, perjalananmu jadi semakin menyenangkan dan efisien. Ditambah lagi, jarak tempuh yang semakin jauh dan keberadaan SPKLU/SPBKLU yang terus bertambah membuat mobil listrik semakin layak dipertimbangkan untuk penggunaan harian maupun perjalanan jarak menengah.
Jadi, kalau Teman Mocil sedang menimbang untuk beralih ke mobil listrik, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai menggali informasi sesuai kebutuhan. Ingat, punya mobil listrik bukan sekadar mengikuti tren, tapi juga berkontribusi pada masa depan transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Jangan lupa untuk mempelajari cara merawat mobil listrik juga ya, agar selalu sehat saat digunakan.
Kamu sedang mencari mobil bekas berkualitas? Segera cek website Mocil.id sekarang. Bawa pulang mobilnya dengan promo voucher servis 450RB, garansi transmisi, AC, serta mesin selama 1 tahun, dan masih banyak promo menarik lainnya.