Kewaspadaan dan kehati-hatian merupakan dua hal utama yang harus selalu dikedepankan ketika ingin menerapkan cara berkendara aman. Sebab jika Anda lengah, risiko kecelakaan pun tak terhindarkan.
Statistik membuktikan bahwa di Indonesia, 80% kasus kecelakaan disebabkan oleh sikap buruk pengendara. Hal ini juga diamini oleh Centers for Disease Control and Prevention dalam segmen Global Road Safety.
Fakta yang menyebutkan bahwa kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama kematian bagi anak-anak dan dewasa muda, serta mengakibatkan 50 juta cedera setiap tahunnya.
Kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu penyebab utama kematian bagi anak-anak hingga dewasa muda dengan rentang usia 5-29 tahun. Untuk itu, perilaku berkendara aman haruslah diterapkan.”
cdc.gov
Tak sedikit pengemudi yang masih mengabaikan cara berkendara aman saat berada di jalan raya. Hindari hal tersebut dengan membiasakan diri berkendara aman seperti di bawah ini, ya.
Jauh atau dekat, selalu kenakan seat belt setiap kali berkendara. Menurut US National Highway Traffic Safety Administration, sabuk pengaman dapat mengurangi risiko luka berat dan cedera serius. Jadi, tak peduli seberapa jauh jarak Anda berkendara, selalu gunakan sabuk pengaman dengan benar.
Menjaga konsentrasi memang sangat penting ketika berkendara. Pasalnya, hal tersebut akan membantu Anda untuk tetap fokus pada jalan raya di depan Anda dan awas dengan kondisi sekitar. Hindari berbagai kegiatan yang dapat mengganggu konsentrasi berkendara, seperti bermain ponsel.
Dalam pasal 62 PP no 43 tahun 1993 mengenai Tata Cara Berlalu Lintas disebutkan bahwa “Pengemudi pada waktu mengikuti atau berada di belakang kendaraan lain, wajib menjaga jarak dengan kendaraan yang berada di depannya.”
Jarak aman ini ditujukan agar pengendara di belakang memiliki waktu untuk bereaksi saat kendaraan di depannya melakukan pengereman mendadak akibat suatu hal. Dengan begitu kecelakaan beruntun dapat dicegah.
Sebelum berpindah lajur atau menyalip kendaraan lain, biasakan diri untuk mengecek spion. Cek kondisi di bagian belakang, kiri, dan juga kanan mobil melalui spion, untuk memastikan bahwa situasi sudah aman dan memungkinkan untuk berpindah lajur.
Banyak orang yang paham dengan peraturan lalu lintas tetapi tidak menaatinya. Misalnya seperti tidak berhenti saat lampu merah, parkir di bawah tanda larangan parkir, melawan arus, dan sebagainya.
Baca juga: Inilah Cara Mudah Membaca Kode Ban Mobil
Hal ini tentunya sangat berbahaya, tidak hanya untuk Anda, tetapi juga pengguna jalan lainnya. Lima hal di atas merupakan tata cara berkendara aman yang dapat Anda implementasikan dalam aktivitas mengemudi Anda. Silakan diterapkan dan semoga bermanfaat!