Ada banyak hal yang bisa dijadikan pertimbangan saat hendak membeli mobil bekas. Mulai dari banderol harga, wujud fisik kendaraan, kondisi mesin, tahun produksi mobil hingga total jarak tempuh pada mobil bekas.
Akumulasi ini biasanya bisa Anda cek secara mandiri pada odometer kendaraan
“Odometer terletak di bagian panel dashboard mobil dan dekat dengan speedometer. Alat ini terdiri dari rangkaian roda gigi yang kemudian akan menunjukkan akumulasi jarak tempuh kendaraan.”
Britannica.com
Mengingat odometer dapat menunjukkan total jumlah jarak yang sudah ditempuh oleh kendaraan dari awal hingga akhir pemakaian, alat ini kemudian seringkali menjadi salah satu pertimbangan yang dicek oleh seseorang ketika hendak membeli mobil bekas.
Pasalnya, melalui odometer ini, calon pemilik dapat mengira-ngira bagaimana kondisi mobil yang hendak dibeli. Idealnya, jika odometer menunjukkan angka di atas 100.000 km, itu artinya mobil sudah terlalu sering digunakan dan dianggap berisiko mengalami penurunan performa.
Bahkan dalam kondisi tertentu, mungkin harus turun mesin. Sebab komponen mesin sudah mulai aus akibat usia pemakaian sehingga mungkin akan terasa tak nyaman lagi saat dikendarai.
Itulah sebabnya, jarak tempuh menjadi hal yang harus di-cross check sebelum membeli mobil bekas. Jadi, kalau Anda menemukan mobil bekas dengan angka odometer sekitar 100.000 km, sebaiknya pertimbangkan baik-baik sebelum membelinya.
Apalagi jika usia mobil tergolong masih muda. Lantas, berapa angka normal dari akumulasi jarak tempuh pada mobil bekas?
Sederhana saja, Anda bisa melihat tahun produksi mobil dan juga total jarak tempuh yang ditampilkan. Biasanya, pihak produsen mobil akan memberikan garansi tiga tahun atau ketika mobil memiliki jarak tempuh sekitar 50.000 KM.
Anda bisa menjadikan angka ini sebagai batasan maksimal saat hendak mencari mobil bekas.
Di Indonesia sendiri, penggunaan normal mobil pribadi dalam setahun biasanya sekitar 15.000-20.000 km. Jika mobil yang diinginkan menampilkan angka 20.000 km, bisa dibilang mobil tersebut cukup sering dipakai dan jika masih di bawah 10.000 km, berarti mobil jarang dipakai.
Untuk mobil dengan kondisi jarang dipakai, Anda juga harus waspada. Pastikan bahwa pemilik mobil tetap memerhatikan perawatannya. Sebab, cukup banyak pemilik mobil yang mengabaikan begitu saja mobil yang jarang digunakannya.
Selain itu, tetaplah jeli saat hendak membeli mobil dengan melihat jarak tempuh pada mobil bekas tersebut melalui odometernya. Sebab banyak pihak yang mengakali odometer ini dengan cara memanipulasi angkanya.
Nah, untuk memastikan bahwa angka yang tercantum merupakan angka pasti dan bukan hasil manipulasi, Anda bisa mengecek dari buku catatan service mobil dan juga tahun produksi mobil.
Jangan lupa juga untuk melihat kondisi mesin dan pastikan performanya sesuai dengan angka di odometer. Semoga bermanfaat!